Beban Hati……
Keindahan hanya di mata kesombongan hanya ada di dalam diri keimanan ada di dalam sanubari Cinta, kasih dan sayang ada di hati Begitu berat beban yang ditanggung oleh HATI Maka setiap kita terluka, hanya HATIlah yang sulit tuk diobati, dengan hanya HATi yang lainlah obat itu ada....
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani....
Ketika rasa cinta hadir dengan tiba-tiba
tak ada yang dapat menghindari
jika cinta itu jatuh tepat dihati kita
biarpun perkenalan kita terlalu singkat
tapi bila kita yakin akan hubungan ini
cinta sejatipun tak akan pernah hilang dari harapan kita berdua
yakinlah bahwa cinta yang kita tanam
adalah cinta yang tulus kita berikan
pada orang yang benar-benar mencintai dan menyayangi kita
terima kasih cinta
engkau hadir disaat aku membutuhkan seseorang
yang benar-benar mencintaiku…..
ketika mentari senja tlah kembali keperaduannya…
ketika malam tlah menyambutku kembali dalam heningnya…
ku rasakan ada suatu getar di hati…
malam kian larut…
namun…
mataku tak dapat terpejam…
mata hati yang terpenjara dalam kemilau sang bintang…
ingin mendekat dan terus mendekat…
namun terasa perjalanan ini kian jauh…
hingga aku tak sanggup menggapainya…
hingga bintang itu hanya menjdi kenangan masa lalu…
ketika malam tlah menyambutku kembali dalam heningnya…
ku rasakan ada suatu getar di hati…
malam kian larut…
namun…
mataku tak dapat terpejam…
mata hati yang terpenjara dalam kemilau sang bintang…
ingin mendekat dan terus mendekat…
namun terasa perjalanan ini kian jauh…
hingga aku tak sanggup menggapainya…
hingga bintang itu hanya menjdi kenangan masa lalu…
Padamkan sejenak tatapan buta itu
Pahami rasamu yang sedikit menyejukkan ruang sepiku
Meski tak begitu ku lihat nyata
Namun, kan ku coba mulai meraba hadirmu kembali
Dengan sedikit ku buka ruang singgah
Berharap kau mampu tuk mengintip ke dalamnya
Dan… kau mengerti setiap sudut tentang duniaku baru
Masih berkabut…
Memang…
Maka pancarkan cahaya kasih itu
Yang mungkin mampu menembus kabut penutup mata hatiku
Hembuskan angin damai mu
Pelan… pelan…. pelan…
Keluarkan kabut ini dari ruang hidupku
Kau mampu……….
Yakinlah…….
Di sudut yang paling gelap aku merintih
Menahan perih……..
Menjadi tawanan gelapnya kabut yang menyayat retina ku
Tumbangkan seribu barisan keraguanmu
Kau masih mampu…..
Lenyapkan keraguan itu…
Aku disini….
Tepat di depan penglihatanmu
Ulurkan tanganmu….
Dan… yakinlah aku kan menjangkaunya
Karena aku disini masih milikmu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar